Revolusi Digital
Komputer Personal dari IBM
Sukses
komputer kecil Apple memacu perusahaan lain untuk membuat peralatan
serupa. Meski begitu, IBM, si raja mainframe (komputer besar), sama
sekali belum bergeming. Alasannya sepele, divisi pemasaran–kekuatan
utama mereka–kurang dapat menyetujui perubahan tersebut. Bagi para
wiraniaga, menjual komputer kecil seharga seribu dollar mendatangkan
komisi yang terlalu kecil. Mereka terbiasa mendapat persenan dari
berdagang perlengkapan berbandrol $20.000.
Tetapi, ketika Apple II
mulai mengerogoti pasar komputer besar, mau tidak mau IBM harus
berpaling pada komputer meja. Untungnya, IBM mempunyai seorang insinyur
yang mempunyai minat besar pada produk tersebut, yakni Lew Eggebrecht.
Sebenarnya,
sudah berkali-kali Eggebrecht (melalui atasannya) mengusulkan pembuatan
komputer kecil. Tapi, para pembesar IBM yang konservatif belum melihat
perubahan yang ada di depan mata.
Tak Berfungsi
Meski
akhirnya muncul perintah “OK!”, upaya IBM membuat komputer kecil tak
berjalan mulus. Selain membuat perangkat keras komputer, IBM harus bisa
menyediakan perangkat lunak. Komputer untuk keperluan umum tak bisa
berfungsi tanpa software. Masalahnya, para programer perusahaan tak
mampu membuat sistem operasi yang akan dijalankan pada komputer IBM.
Sistem operasi sangat vital karena program itulah yang pertama kali
“jalan” ketika komputer dihidupkan. Tanpa sistem operasi, komputer hang
(tak berfungsi).
Untungnya Eggebrecht cukup cerdik. Ia mengabaikan
divisi perangkat lunak perusahaannya dan berpaling kepada Microsoft.
Perusahaan Bill Gates itulah yang selama ini menjadi penyuplai perangkat
lunak bagi Apple. Setelah berhasil mendapatkan Dirty Operating Systems
(DOS) dari Microsoft serta berbagai perangkat lunak lain, IBM
meluncurkan IBM Personal Computer (IBM PC). Mengingat para wiraniaga
enggan berjualan, Eggebrecht memasarkan PC melalui jaringan swalayan,
langsung ke tangan konsumen.
PC IBM segera meraup sukses besar.
IBM membiarkan para programer independen membuat software yang bisa
dijalankan pada PC. Dengan tawaran perangkat lunak yang melimpah,
konsumen tentu memilih PC. Kekukuhan Apple untuk menjual perangkat keras
dan lunak dalam satu paket, pada akhirnya membuat perusahaan Steve Jobs
tetinggal.
Dengan cepat penjualan PC IBM mendapatkan momentum.
Pada 1982, IBM memproduksi 13.000 PC per hari. Kawasan Boca Roca,
Florida, tempat perangkat itu diproduksi segera tumbuh menjadi kawasan
industri besar. Hanya dua tahun setelah PC diperkenalkan, nilai saham
IBM berlipat dua. Pada 1983, perusahaan itu bernilai sekitar $74,25
miliar, setara dengan seperempat nilai pasar dari seluruh saham
teknologi yang tergabung dalam Dow Jones Industrial Average.
Namun
begitu, bahaya segera mengancam. Para insinyur Texas Instrument (TI)
membongkar PC IBM. Mereka pun mendapati tak ada yang unik di mesin itu.
Satu-satunya yang khas adalah Basic Input Output System (BIOS). Ia
adalah chip permanen yang berisi “kepribadian” dari keseluruhan sistem
(semacam pencatat kode genetik PC).
Kompatibel
Tanpa
harus meniru disain IBM, TI mampu membuat chip yang mempunyai fungsi
sama sehingga tidak melanggar hak paten. Berkat chip baru itu, pada
Natal 1982, munculah komputer COMPAQ yang kompatibel terhadap PC. Semua
program yang bisa dijalankan pada IBM PC bisa dijalankan pada COMPAQ.
Kemunculan COMPAQ merupakan awal bencana IBM.
Sejak saat itu
bermunculanlah pembuat komputer yang kompatibel dengan sistem PC. Meski
menciptakan standar dunia komputer modern, IBM tak bisa mengendalikan
pasar. Keadaan diperparah karena Microsoft membuka diri menyediakan
software bagi mesin merek apapun.
Kemudian, komponen pembuat
komputer bahkan dijual secara terpisah. Intel menjual prosesor buatan
mereka secara eceran. Demikian pula dengan pembuat memori, sound card
(perangkat untuk memunculkan suara), video card (untuk menampilkan
video) dan sebagainya. Beberapa perusahaan lalu menjual motherboard
(papan kit serta arsitektur utama komputer) juga secara mandiri. Pembeli
bisa merakit sendiri komputer pribadinya (biasa diistilahkan di
Indonesia sebagai komputer jangkrik) yang tentunya PC Compatible.